" karraaa..bangun dong udah pagi nihh.."
terdengar suara cowok yang sangat memekakkan telinga sambil
menggoyang-goyangkan tubuh karra. karra pun langsung terbangun. Dilihat nya
cowok itu oleh karra, dan ternyata cowok itu...
" Diooooon...."teriak karra tepat di
depan mukanya. Karra mendengus kesal..
" mau apa loe ke sini lagi.? Pulang
sana.." usir karra.
" ya mau ngebangunin loe tidur lah.
"jawab dion santai.
" gue bisa bangun sendiri.." balas karra
masih merem melek. Dion hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku sahabat
nya itu.
" yaudah, kalo loe kesiangan bangunnya,gue
gak nanggung. Kan katanya loe minta
anterin gue pergi tanding karate.." ujar dion.
Karra yang tadinya masih merem melek,akhirnya
terbangun juga. Ia pun langsung bergegas ke kamar mandi. Dion pun hanya
tersenyum melihat tingkah laku karra yang aneh n agak susah payah dibanguninnya
itu.
~ ~ ~
Sesampainya di lokasi pertandingan..
" untung loe gak terlambat.." ujar dion
sambil melirik ke karra.
" iya deh,iya..makasih ya cuy udah
ngebangunin gue.."ucap karra sambil cengengesan.
" biasa aja kalie..oh iya, nanti mau di
jemput jam berapa.?" Tanya dion.
" alah sok baek..tumben-tumben amat loe mau
jemput gue.." ledek karra. Dion hanya tersenyum kecil tapi manis karena di
lengkapi dengan lesung pipit yang ada di
kedua pipinya. Lalu berkata " ya sekali-kali gak papa dong. Kan
jarang-jarang gue bisa jemput loe..". karra pun menerima dengan lapang
dada tawaran yang di beri dion. " yaudah, nanti jemput gue di caffe kathina
jam 13.00 okay..". setelah itu, dion langsung tancap gas untuk kembali ke
rumah. Karra pun memperhatikan mobil dion sampai hilang. Bagi karra, Dion
adalah sosok sahabat yang selalu ada di saat ia membutuhkan nya,walaupun jarang
bermain dan jalan-jalan bersama. Dion juga anak orang kaya, yang keren, tampan,
dan baik. Ia pun mudah bergaul kepada
siapa saja. Dion juga seorang kapten basket di kampus terkemuka di Bandung.
Karra pun tak merasa salah pilih teman. Karena,dion adalah teman yang sangat
baik untuknya.
~ ~ ~
Seusai nya pertandingan, karra menunggu dion di cafe
kathina. Karena dion tak kunjung datang,akhir nya karra mampir sebentar ke
toko buku yang ada di sebelah café
tersebut. Ketika sedang asyik melihat-lihat buku, tak sadar ternyata karra
menabrak cowok. Kontan keduanya langsung berbalik badan dan…
" karra..". cowok itu mengenali nya. Tetapi karra
masih tidak mengenalnya. Cowok itu pun memberi tahu siapa dirinya.
" ra, loe udah lupa sama gue.? Ini gue Arsyil temen SD
loe dulu. Yng dulu suka sama loe. Terus loe tolak karena menurut loe gue itu
jorok n jelek itu".ujar Arsyil menjelaskan.
Karra
setengah tak percaya, kalau di depan matanya
itu adalah teman SD nya yang dulu ia bilang jorok n jelek, kini berubah menjadi
cowok yang rapih n keren. " oh gue baru inget. Berubah banget
loe sekarang udah gak kayak dulu lagi" ledek karra. Arsyil pun hanya
tersenyum.Beberapa menit kemudian ada sms masuk ke hp karra. Pas dilihat
ternyata sms dari dion.
From : Dion
Ra, loe dimana.?
Gw udah di café kathina.
Karra langsung membalasnya.
To : Dion
Sorry, gue lg di toko buku sebelah café
nya.
Gue keluar sekarang.
Setelah mengirim sms ke dion, karra langsung pamit pulang
kepada arsyil.
" gue balik duluan ya. Temen gue udah nungguin di
depan." Ujar karra.
"iya gpp, gue juga mau nyari buku yang lain. Oa iya,gue
minta nomor hp loe dong, biar kita bisa smsan atw telponan walaupun kita jarang
ketemu." kata arsyil. Karra pun memberi nomor nya dan segera pergi
meninggalkan arsyil sendirian.
Di café..
" sorry ion, tadi gue mau nyari buku dulu." Ucap
karra penuh alasan.
" kenapa gak sms.?" Tanya Dion
" tadi gue pulang nya jam 12.30 coz ada yang cedera
jadi di berhentikan deh tanding nya. Sambil nunggu loe ngejemput gue,gue mampir
dulu ke toko buku." Jawab karra enteng.
" oh..yaudah deh, kita pulang yuk.." ajak dion
"yuk..". sepanjang perjalanan, entah mengapa yang
terpikir olehnya hanya arsyil, arsyil dan arsyil. dion melihat tingkah laku
sahabatnya itu. Lalu membuyarkan karra dari lamunannya. " mikirin apaan
sih loe.? Serius amat ngelamunnya.." ledek dion. "gak kok, gak
mikirin apa-apa.."jawabnya berbohong.
"oh bagus deh." Ujar dion lega. "emang
kenapa.?" Tanya karra.
" gak papa, nanya
doang.."ucapnya berbohong. Sebenernya, dion sayang sama karra sejak
keduanya baru menginjak kelas 1 SMA. Sayang bukan sekedar sahabat tetapi lebih
dari itu. Dion ingin mengungkapkan perasaannya ke karra tetapi ia takut karra
marah kepadanya dan membuat persahabatan mereka hancur. Kini dion masih
memendam perasaan itu.
~ ~ ~
Sesampainya di rumah karra…
" hati-hati ya dion" karra melambaikan tangan
kepada dion.
" iya. Makasih" jawab dion. Seperti biasa, ia
langsung tancap gas.
Karra masuk ke rumah dan menuju ke kamarnya.
Malam harinya hp karra bergetar. Dilihat olehnya, ternyata
sms dari dion.
From : Dion
Bsok sbuk gk.? Kalo gk sibuk, jalan2 yuk.
Karra langsung membalasnya.
To : Dion
Jalan2 kmana.?
Belum ada 5 menit,sms balasan dari dion masuk.
From : Dion
Ke puncak. Maen ke kebun teh nya.
To : Dion
Okey..
Besok gue gak sibuk koq..
Tanpa berpikir panjang, karra pun mengiyakan ajakan dion. 15
menit setelah dion sms, hp karra kembali bergetar. Ternyata itu nomor baru
menelpon karra. Lalu karra mengangkatnya.
" hallo…ini siapa.?" Tanya karra
" ini gue arsyil.." jawab nya. "oh arsyil,
ada apa.? koq nelpon malem-malem.?" Tanya karra basa basi. " gak
papa. Pengen nelpon loe aja." Ujar arsyil. kemudian mereka
berbincang-bincang cukup lama. Kemudian…
" ra, gue mau ngomong serius sama loe.." kata
arsyil.
" oh..mau ngomong apa?" tanya karra. Arsyil
menarik nafas panjang, lalu mulai bicara. " sebenernya…." arsyil
berhenti sejenak, lalu ia melanjutkannya. " gue sayang n cinta sama loe,
gue gak bisa ngelupain loe. Berbagai cara udah gue lakuin buat ngelupain loe.
Tapi hasilnya nihil. Gue harap loe ngerti maksud gue."ujar
arsyil.
Karra hanya terdiam mendengar pernyataan dari Arsyil. "
gue cuma minta 1 permintaan sama loe, gue harap loe bisa jadi cewek gue. Tapi
terserah, loe mau nerima or nolak gue.gue udah capek memendam perasaan ini
bertahun tahun.dan gue juga siap dengan segala jawaban dari loe.." ucap
arsyil mulai mengecil suaranya. Karra masih tetap bungkam. Ia tak tahu harus
berkata apa kepada arsyil." sorry, kalo pernyataan gue ini bikin loe
kaget. Ini aja yang pengen gue ungkapin ke loe. Sekali lagi gue minta maaf sama
loe..". tiba-tiba telpon nya terputus. Karra pun masih memikirkan
kata-kata arsyil masih terngiang jelas di kepalanya.
~ ~ ~
Keesokan harinya..
" karra, udah siap belum?" Tanya dion. " iya
udah.." jawab karra yang sibuk mengangkat barang-barang bawaan nya. Dion
pun membantu karra mengangkat barang-barang yang di bawa karra. Sesekali ia
berkomentar, " banyak banget sih bawaan loe. Kayak mau ke puncak nya
berbulan-bulan aja.". karra pun mendengus. "terserah gue dong.
Weeekkk…"ledek karra sambil menjulurkan lidahnya.
" tambah jelek tau kalo loe kayak gitu." Timpal
dion becanda.
" udah ah becanda nya, yang ada nanti gak
berangkat-berangkat." Ujar karra. " yaudah,yuk berangkat."ajak
dion.
Selama diperjalanan, mereka bercanda ria. Dion merasa sangat
senang karena bisa pergi bersama karra. Dion pun berharap agar kebahagian ini
gak pupus sampai pulangnya nanti.
Sesampainya di puncak,mareka langsung ke tempat yang mereka
tuju, yaitu kebun teh. Karra dan Dion tak menyia-nyiakan kebersamaan mereka.
Setelah lelah bermain-main di kebun teh, mereka beristirahat di saung yang ada
dekat kebun. Sekaligus karra ingin bercerita kepada dion.
" dion, w pengen cerita sama loe.." kata karra.
" cerita aja. Mang cerita tentang apa? Kok kayaknya serius amat."
Ujar dion.
" ya gitu lah. Nie tentang gue n temen SD gue, n gue
minta pendapat dari loe." ucap karra. Kemudian karra mulai
menceritakannya, kalau sebenernya ia di tembak oleh temen SD nya yang pernah
bertemu dengan karra di toko buku samping café kathina. Hati dion serasa di
tusuk panah yang sangat tajam ketika karra berbicara seperti itu. Perasaan yang
tadinya senang,kini berubah semua menjadi kesedihan. Namun ia berusaha tegar.
Kemudian dion memberi pendapat kepada karra, " sekarang gue Tanya, loe
sayang gak sama temen loe itu? Kalo loe sayang, terima aja." Ujar Dion.
Sebenernya,dari lubuk hati yang sangat dalam, dion tak ingin berpendapat
seperti itu. Tetapi itu semua harus ia lakukan agar sahabat sekaligus orang
yang ia cintainya itu bahagia. "ya gue sih, sayang sama dia dari pertama
gue ketemu dia." Jawab karra. Rasa sakit di hati dion semakin pilu,ketika karra mengatakan
'sayang' kepada Arsyil.
" seandainya loe tau, kalo gue itu sayang juga sama
loe. Perasaan gue sakit saat loe cerita kayak gitu." Batin dion.
" yaudah terima aja kalau gitu." Dion menjelaskan.
" thank atas sarannya, ntar gue terima deh." Ujar
karra.
Malam itu, arsyil menelpon karra dan arsyil pun meminta
jawaban kepada karra. Karra pun menerima permintaan arsyil di depan dion.
"thank ya,loe udah nerima gue." Ujar arsyil
Malam itu seperti malam yang sangat bahagia buat karra
tetapi buat dion, malam itu adalah malam yang sangat menyakitkan. Kesenangan
yang diharapkan dion, berubah total.
~ ~ ~
2 hari sudah karra dan arsyil berpacaran, karra merasa tidak
nyaman kalau bersama arsyil. Setiap karra bersama arsyil, ia selalu terpikir
dion. Karra takut, kalau perasaan ini adalah perasaan cinta kepada dion.
" syil, gue balik dulu ya.." pamit karra kepada
arsyil." Kamu kenapa? Kok pengen pulang?" Tanya arsyil. "gak
kok,gak papa." Jawab karra.
Arasyil pun mengantar karra pulang.
Sesampainya di rumah,ia langsung kekamar dan sms dion.
To : Dion
Dimana loe skrg?
Bisa ke rumah gue gak?
Tak tahu mengapa,hari itu karra merasa kangen dengan
dion.kemudian hp karra bergetar, sms balasan dari dion masuk.
From : Dion
Gue lagi di rumah aja..iya, gue ntar
kerumah loe…
Karra pun langsung membalas nya..
To : Dion
Cepetan..GPL..
Setengah jam kemudian, mobil dion pun berhenti di depan
rumah karra. Karra sudah standby di depan rumahnya. Tiba-tiba karra memeluk
dion.
Dion bingung dengan karra. Karena gak biasanya karra memeluk
dion.
" kenapa sih loe?" Tanya dion heran. " gak
tau, tiba-tiba kangen aja sama loe." Jawab karra. Dion pun tersenyum
senang. " ini saat nya gue mengungkapin perasaan gue ke karra." Batin
dion.
" ra, gue mau ngomong sama loe.." kata dion.
" mau ngomong apa?" Tanya karra.
" tapi loe jangan marah ya." Ujar dion hati-hati.
" iya,enggak marah kok gue." Jawab nya. Dion diam
sejenak. Ia sedang merangkai kata yang akan ia ucapkan kepada karra. Setelah
selesai merangkai kata, ia langsung mengungkapkan semua isi hatinya.
" ra, sebenernya…gue…sayang sama loe.." belum
selesai dion bicara, karra langsung menyambar, " oh itu,gue mah udah
tau..". ucap karra belaga sok oke.
" emang sayang sebagai apa?" Tanya dion kepada
karra.
" sebagai sahabat kan?" jawabnya simpel. Dion
hanya bisa menarik nafas panjang. Kemudian ia melanjutkan omongan nya tadi.
" gue itu sayang sama loe bukan sekedar sahabat, tapi lebih." Ucap
dion lugas.
Duug, hati karra berdegup kencang. Karra merasa kaget,
senang dan segalanya. Ia tak menyangka, bahwa sayang yang di berikan sahabat
nya itu kepadanya, ternyata lebih dari sahabat. Tetapi karra tak ambil pusing,
karena ia juga merasa bahwa rasa sayang yang ia beri kepada dion, adalah rasa
sayang yang lebih dari sahabat juga.
" gue sebenernya udah sayang sama loe dari kita
menginjak kelas 1 SMA. Udah lama gue mau ngungkapin ini semua tapi gue takut
loe marah n persahabatan kita jadi hancur." Ungkap dion. Karra tersenyum
senang. Kemudian karra pun berkata, " waktu pertama kali kita menginjak
kelas 1 SMA itu, gue juga dulu sayang sama loe, gue juga pengen banget
ngungkapin isi hati gue pada waktu itu. Cuma gue takut persahabatan yang udah
kita jalin sejak SMP itu harus putus Cuma gara-gara masalah kayak gini.
Akhirnya gue mendem terus perasaan gue ke loe..". dion pun terdiam.
Suasana hening sejanak. Kemudian…
" gue pengen loe bisa jadi milik gue, ra.."ucap
dion. Karra hanya bisa diam. Dion takut kalau karra marah kepadanya. Dengan
tiba-tiba karra langsung memeluk dion, sambil berkata " iya, gue siap jadi
milik loe n gue juga nerima loe jadi cowok gue.". dion tersenyum bahagia.
kemudian mereka berpelukan sangat erat. tanpa di sengaja, Arsyil melihat dan
mendengar pembicaraan mereka. " gue rela melepaskan loe ra, yang penting
loe bahagia bersamanya." Batin arsyil. Kemudian arsyil pergi meninggalkan
rumah karra. Deru mobil Arsyil membuat mereka lepas dari pelukannya dan
menyadarkan kedatangan arsyil tadi ke rumah karra. " syil, maafin gue. Gue
gak bisa mencintai loe sepenuh hati gue. Gue yakin pasti ada cewek yang lebih
baik dari pada gue" batin karra sambil melihat mobil arsyil dari kejauhan.
Tak terasa air mata karra jatuh ke pipi nya. Kemudian dion menghapusnya dan menenangkan
diri karra.
~ ~ ~
Keesokan harinya, karra yang sedang asyik
duduk-duduk di taman kampusnya,tiba-tiba datang arsyil...
" ra, w butuh penjelasan loe..kenapa loe tega
ngelakuin semua ini?" tanya arsyil penuh harapan. Karra hanya bisa
terdiam. Sesekali ia hanya melihat sekeliling taman.
" tolong jawab pertanyaan dari gue,ra.."
arsyil memohon. Tetapi karra tetap diam seribu kata. Karra bingung harus
memulai dari mana untuk menjelaskannya. " okelah kalo loe gak mau
ngejelasin atas semua ini...". arsyil pun pergi meninggalkan karra pergi.
Tak beberapa lama, karra pun memanggil arsyil.
Arsyil pun terhenti dan berbalik badan. Dilihatnya oleh arsyil, karra sedang
datang mendekat kepada arsyil. " maafin gue syil..." ujar karra.
"loe tolong jelasin ke gue soal kemaren,w
Cuma butuh penjelasan dari loe." Ungkap arsyil. Kemudian karra pun
menjelaskannya.
" gue harap, loe bisa ngertiin gue."
Ucap karra mengawali penjelasannya.
" gue kemarin baru jadian sama dion, dan saat
itu, gue gak bisa ngebohongin diri gue sendiri kalo gue juga sayang sama
dia..".arsyil pun menghela nafas panjang sambil menahan rasa sakit
hatinya. Dan arsyil pun berkata, " kenapa pas dion nembak loe, gak loe
tolak aja?" tanya arsyil. " gue n dion saling mencintai sejak SMA,
dan baru kemarin gue dan dion saling mengungkapkan semua isi hati kita."
Tambah karra.
" ooh.." jawab arsyil melemas.
" gue rela kok ngelepasin loe dari gue,
sebenernya gue udah sayang dan cinta sama loe. Tapi, mau gimana lagi loe sayang
dan cinta ke dion. Mungkin, gue gak bisa meluk loe lagi. Jadi, izinin gue buat
meluk dan mencium kening loe buat yang terakhir kalinya." Ungkap arsyil.
Karra pun mengiyakan, lalu mereka berpelukan sangat erat dan arsyil pun mencium
keningnya karra. Setelah mereka berpelukan, dion datang menjemput karra.
Kemudian dion menghampiri arsyil dan karra. Dan berdiri disamping karra. Karra
pun berpamitan pulang kepada arsyil dan berkata,"thanks ya syil, loe udah
ngerelain gue buat dion. Gue gak tau harus berkata apalagi." Arsyil pun
tersenyum manis. " iya, gak papa kok. ...Ra, gue bakal nungguin loe sampai
kapanpun." Ujar arsyil.
" makasih atas semua kebaikan dan kesetiaan
loe." Jawab karra.
" gue balik dulu ya bro." Dion pun
berpamitan sok akrab kepada arsyil.
" yoa.. ati-ati ya di jalan. Jaga baik-baik
si karra,okay.." jawab arsyil.
Akhirnya, karra dan dion pergi meninggalkan arsyil
sendiri.
" mungkin loe akan bahagia dengan dion."
Batin arsyil. Lalu arsyil pun pergi meninggal kan kampus karra. Dan arsyil
lekas melupakan kenangannya bersama karra.
by : rahmi rafika 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar